Latar Belakang Perang Mohacs
Perang Mohacs salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam dan Eropa (Varkonyi, 1976). Perang ini terjadi pada 29 Agustus 1526 antara Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin Sultan Suleiman I melawan Kerajaan Hungaria yang dipimpinan Raja Lajos II (Fodor, 2000). Pada awal abad ke-16, Kesultanan Utsmaniyah sedang berada dipuncak kejayaannya (Fodor, 2000). Di bawah pemerintahan Sultan Suleiman I, Kesultanan Utsmaniyah telah banyak menaklukkan wilayah di Eropa dan Timur Tengah (Davis, 1997). Kerajaan Hungaria pada saat itu merupakan kerajaan terbesar dan terkuat diwilayah Eropa Tengah (Davis, 1997). Kerajaan ini telah menjadi target dari tujuan ekspansi militer Kesultanan Utsmaniyah berikutnya (Sugar, 1990). Melihat ancaman tersebut, Raja Lajos II berusaha untuk mempertahankan kerajaannya dari serangan Kesultanan Utsmaniyah (Sugar, 1990).
Persiapan Perang Mohacs
Pada Perang Mohacs pasukan Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Suleiman I berjumlah sekitar 100.000 000 hingga 200.000 tentara (Finkel, 2005). Sedangkan pasukan Kerajaan Hungaria yang dipimpin oleh Raja Lajos II hanya berjumlah 25.000 hingga 30.000 tentara (Finkel, 2005). Pertempuran ini terjadi didekat desa Mohacs ditepi sungai Danube (Perjes, 1989). Pertempuran dimulai dengan serangan besar-besaran dari pasukan Kesultanan Utsmaniyah (Finkel, 2005). Meskipun pasukan Kerajaan Hungaria berusaha keras untuk melawan, akan tetapi tidak mampu untuk menahan serangan pasukan Kesultanan Utsmaniyah yang sangat terorganisir (Finkel, 2005). Pertempuran ini berlangsung singkat dan berakhir dengan kekalahan telak bagi pasukan Kerajaan Hungaria (Finkel, 2005). Raja Lajos II tewas dalam pertempuran ini (Perjes, 1989). Banyak golongan tokoh bangsawan serta prajurit Kerajaan Hungaria yang juga gugur dalam pertempuran Mohacs ini (Nicolle, 1988).
Dampak Perang Mohacs
Kekalahan Kerajaan Hungaria pada Perang Mohacs memiliki dampak besar bagi sejarah Eropa (Turnbull, 2003). Kesultanan Utsmaniyah berhasil menguasai sebagian besar wilayah Kerajaan Hungaria dan menjadikannya sebagai bagian dari kesultanan selama lebih dari 150 tahun (Wheatcroft, 2009). Kemenangan Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Mohacs memberikan pengaruh besar pada setiap kebijakan yang dilakukan oleh seluruh kerajaan-kerajaan di Eropa (Finkel, 2005). Selain itu, kemenangan Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Mohacs membawa perubahan signifikan dalam struktur politik, sejarah, sosial dan ekonomi diwilayah Eropa (Wheatcroft, 2009). Kemenangan ini juga menandai dimulainya era pengaruh Islam di Eropa yang akan terus berlangsung hingga abad ke-17 (Wheatcroft, 2009).
Kesimpulan
Perang Mohacs merupakan pertempuran penting yang mengubah peta politik dunia Islam dan Eropa Tengah pada abad ke-16.Kemenangan Kesultanan Utsmaniyah dalam pertempuran ini tidak hanya mengakhiri pengaruh Kerajaan Hungaria Eropa Tengah, akan tetapi juga memperluas pengaruh Islam diwilayah tersebut.Kekalahan Kerajaan Hungaria ditangan Kesultanan Utsmaniyah, menunjukkan kekuatan besar Islam dan pengaruhnya pada perkembangan sejarah dikawasan tersebut selama berabad-abad.
Sumber Referensi
Davis, P, H. (1997). The Ottoman Empire and Europe: The Wars of the Balkans. New York: Cambridge University Press.
Finkel, C. (2005). Osman’s Dream: The History of the Ottoman Empire. Basic Books.
Fodor, P et al. (2000). Ottoman Empire and Hungary 1521-1541. Brill.
Nicolle, D. (1988). Hungary 1526–1538: The End of the Middle Ages. Oxford: Osprey Publishing.
Perjes, G. (1989). The Fall of the Medieval Kingdom of Hungary: Mohacs 1526 – Buda 1541. The Slavonic and East European Review.
Sugar, P, F et al. (1990). A History of Hungary. Bloomington: Indiana University Press.
Turnbull, S. (2003). The Ottoman Empire 1326–1699. Osprey Publishing.
Varkonyi, A. (1976). The Battle of Mohacs. Akademiai Kiado.
Wheatcroft, A. (2009). The Enemy at the Gate: Habsburgs, Ottomans, and the Battle for Europe. Basic Books.
Keterangan:
Penulis: Sulpiandi
Editor Naskah: Marcelia Virantinur
Penerbit Naskah: Martini
